Parfum yang setiap hari saya semprotkan ke baju dan gosok-gosokkan ke tangan itu harganya tidak lebih dari 8 ribu rupiah. Harumnya vanila. Menurut saya sih, biar harganya relatif murah, parfum saya ini punya keharuman yang lumayan tahan lama. Harumnya juga lembut. Tapi itu perasaan saya saja. Mudah-mudahan parfum yang saya pakai tidak mengganggu penciuman orang lain.
Saya lumayan peduli dengan wewangian. Saya pakai parfum untuk menghormati orang lain. Saya menganggap memakai wewangian sebagai bagian dari akhlak yang baik. Prinsip saya, tidak perlu terlalu harum, yang penting asal tidak menebarkan aroma yang mengganggu orang lain. Jadi, kalau ada yang merasa terganggu penciumannya gara-gara parfum yang saya pakai, saya betul-betul minta maaf. Itu pasti tidak saya sengaja.
Kalau sedang berhadapan dengan orang yang tidak harum, saya berusaha membayangkan orang itu adalah diri saya sendiri. Karena setidak-harum apapun diri saya, saya pasti akan berjuang untuk mengkompromikan indra penciuman saya. Saya pernah berdekatan dengan orang yang sangat tidak bersahabat aromanya. Tapi, ini sangat jarang sekali terjadi. Yang lebih sering terjadi adalah berhadapan dengan orang lain yang jauh lebih harum dari saya.
Kalau wewangian yang dipakai seseorang itu saya sukai, wah hampir-hampir saya tidak bisa lukiskan bagaimana perasaan saya. Tidak terlalu berlebihan jika saya katakan bahwa wewangian tertentu bisa membuat saya mabuk kepayang. Suasana hati saya bisa berubah drastis. Saya tidak tahu apakah efek wewangian bisa sehebat itu juga kepada orang lain.
Menurut riwayat, Nabi Muhammad saw itu harum bukan main. Dan banyak pula anjuran beliau agar muslim memakai wewangian dalam kesehariannya, baik dalam kaitannya dengan ibadah maupun bermuamalah. Nabi juga menghindari memakan sesuatu yang akan menimbulkan bau yang kurang enak. Suatu saat, Nabi pernah mengurungkan niat untuk menyantap hidangan. Waktu itu sebagian sahabat bertanya apakah hidangan tersebut haram. Kemudian Nabi menjelaskan bahwa hidangan itu halal, tapi Nabi tidak menyantapnya karena hidangan itu memakai bawang. "Karena saya harus berbicara dengan seseorang, " kata beliau. Sebagian ahli hadis mengatakan seseorang yang Nabi maksud adalah Malaikat Jibril.
Kembali ke soal parfum yang saya pakai. Saya sedapat mungkin menghindari menggunakan parfum yang harganya sampai ratusan ribu. Tujuannya sederhana saja, saya takut jika saya menggunakan parfum mahal, maka niat saya akan berubah yaitu memakai wewangian dengan harapan orang menyukai saya atau supaya orang lain memuji wewangian yang saya pakai. Buat saya, lebih baik tidak harum (asal tidak bau busuk) daripada tergelincir ke dalam suatu keadaan di mana saya sulit bangkit lagi darinya. Tidak ada daya upaya kecuali atas izin Allah.
5 comments:
kalau yang berbau harum itu "tetangga" sebelah gimana mas?
Hmmm... akhirnya nulis juga ^_^
"Tidak terlalu berlebihan jika saya katakan bahwa wewangian tertentu bisa membuat saya mabuk kepayang", buat Ukie sih berlebihan :p.
Tapi gak bisa dipungkiri, harumnya seseorang itu kadang bisa bikin kita nyaman dengan seseorang itu. Ukie suka cowo yang harum... :)
Mungkin kl ada orang yg harum di sekitar kita, jangan terlalu berlebihan memujinya, hehhehe... nnt jadi GR dan mungkin malah bisa bikin dia tergelincir d kemudian hari.
Saya rasa semua manusia normal senang akan harum. Baik harum yang diciptakan oleh dirinya sendiri maupun harum yang berasal dari lingkungannya.
Saya setuju bahwa wewangian tertentu bisa membuat saya mabuk kepayang. Seperti hal nya aroma harum dari suatu masakan bisa membangkitkan rasa lapar saya, juga harum aromaterapi yang bisa menenangkan saya atau malah mendatangkan bad mood saya.
Trus, bagaimana saya tau bahwa saya harum atau tidak? Yaaaa… indikatornya adalah ucapan, pendapat atau pujian dari orang terdekat saya.
Terus terang, saya sangat bahagia kalau org terdekat saya bilang “saya suka, kamu wangi sekali” walau mungkin org lain tidak berpendapat demikian, tapi sy sdh sgt senang sekali. Trus, kalo saya tidak pernah mendapat pujian itu, saya selalu berpikir dan mengira2 apakah mungkin saya bau? dan betapa sedihnya saya kalau orang terdekat saya malah memuji orang lain yang menurut dia harum, padahal sy sdh menyemprotkan begitu banyaknya wewangian ke tubuh saya.
Jadi, menurut saya, ratusan ribu yang sudah di habiskan oleh seseorang adalah salah satu usaha dr org itu untuk lebih wangi, untuk lebih menghormati orang lain dan seperti hal nya saya, hanya untuk sekedar mendapat pujian dari orang terdekat, untuk menyenangkan org itu
Tapi dari segala jenis wewangian , saya selalu suka dengan aroma alami tubuh orang yang saya sayangi…
@ mas anggara: pertanyaannya aneh2 aja hahaha..
@ ukie: boleh saja harum semerbak atau berdandan yg cantik, asal itu tdk bikin kita jd sombong :)
@ kamila: kita akan sering kecewa kalau melakukan sesuatu dgn harapan ingin mndapat sanjungan dr orang lain. mnrt sy boleh2 saja kita beli parfum yg harganya hingga ratusan ribu asalkan itu tdk bikin kita jd sombong. wallahu 'alam.
Post a Comment