Tuesday, July 24, 2007

magnificent seven


Hukum untuk semua
- Hukumonline.

Meskipun saya penggemar berat film, judul tulisan ini tidak ada kaitannya dengan film koboi dengan judul sama yang suksesnya sangat melegenda. Karena itu, anda yang tidak begitu suka film atau khususnya film koboi, tidak perlu ragu untuk meneruskan membaca tulisan ini kalau mau. Sebaliknya, buat anda yang sebelumnya mengira tulisan ini adalah ulasan terkini film yang melambungkan nama aktor Yul Brynner itu juga tidak perlu kecewa. Karena isi tulisan ini tidak kalah menariknya dari dar-der-dornya film adaptasi Seven Samurai itu. Paling tidak itulah niat penulis.

Judul Magnificent Seven di atas saya maksudkan untuk hari ulang tahun Hukumonline (Hol) yang ke-7 pada 14 Juli lalu. Ulang tahun Hol tahun ini sedikit istimewa karena menyangkut angka 7-nya itu. Ultah yang ke-7, pada bulan 7 (Juli), dan tahunnya 2007. Belum lagi kalau mau "dipaksakan" tanggal 14 setelah dibagi dengan 2 hasilnya adalah 7. Dan, seperti juga pernah ditulis di Hol, angka 7 punya banyak makna yang terpuji. Boleh diduga, jagoan yang berjumlah 7 orang di film Magnificent Seven dan Seven Samurai terilhami oleh keistimewaan angka 7. Buat yang tertarik dengan keajaiban angka, mungkin bisa membaca buku Annemarie Schimmel, The Mystery of Numbers.

Ultah Hol ke-7 tahun ini menjadi lebih istimewa tentunya bukan sekadar karena angkanya bagus. Tapi, karena ada pencapaian yang luar biasa (magnificent). Sebagai media online, Hol tidak sekadar masih online, tapi juga masih terus berjuang membuat perubahan. Kehadiran Hol dari waktu ke waktu membuat moto "Hukum untuk semua" semakin terlihat dan dirasakan oleh para pembacanya, atau publik secara luas. Di tahun yang ke-7 ini, Hol telah banyak berubah dan membuat banyak perubahan yang positif.

Penulis yang bagaimanapun punya keterbatasan dalam memberikan penilaian mencermati bahwa Hol adalah media yang sangat dekat dengan komunitas profesi hukum, khususnya advokat dan calon advokat. Sejauh ini saya tidak menemukan ada media lain, baik yang cetak, elektronik, ataupun online yang memiliki perhatian yang ekstra besar kepada komunitas atau profesi ini kecuali Hol. Lebih dari itu, format Hol yang memungkinkan para pembacanya untuk memberikan tanggapan terhadap suatu berita memberikan kontribusi besar dalam menjalin interaksi antara sesama pembaca maupun antara pembaca dengan Hol. Ini yang menurut hemat saya sungguh luar biasa.

Penilaian yang boleh saja dianggap berlebihan itu memang keluar dari penulis yang pernah menjadi bagian dari Hol selama lebih dari empat tahun. Dan penulis sepenuhnya sadar bahwa para pembaca Hol yang lain memiliki penilaian tersendiri terhadap Hol sesuai dengan manfaat dan ke-tidakmanfaat-an yang dirasakan selama menjadi pembaca Hol. Satu hal lagi, setelah tidak lagi di Hol, bukan sekali atau dua kali penulis membaca tulisan-tulisan Hol yang kurang pas baik dari sisi akurasi (terpenuhinya kaidah-kaidah jurnalistik) atau gaya penulisan.

Salah satu godaan terbesar saat menjadi jurnalis adalah beropini dalam berita. Antara fakta dan opini pun pada akhirnya sulit untuk dibedakan. Teman penulis yang juga seorang pembaca Hol pernah mengatakan kepada saya bahwa gaya penulisan di Hol cenderung "menggiring"pembacanya kepada opini yang dibangun si penulis berita yang bersangkutan. Untuk berita yang dia kritik itu, kebetulan saya tidak sependapat dengan dia. Tapi, penulis memang pernah menemukan berita Hol yang lain yang isinya persis seperti yang teman saya ilustrasikan.

Artinya, Hol bukannya tidak memiliki kelemahan, tapi yang saya lihat Hol masih jauh dari berhenti untuk berbenah dan memberikan layanan yang paripurna bagi pembacanya. Misalnya saja terobosan untuk membuat blog Hukumonline 3.0 (semoga cuma kebetulan namanya mirip-mirip judul film Die Hard 4.0 yang diputar perdana juga di bulan Juli). Bila digarap secara serius dan kreatif, blog ini dapat menambah manfaat baik but Hol maupun para pengguna internet pada umumnya. Blog ini bukan saja akan meningkatkan derajat interaksi Hol dengan pembacanya atau antar-pembaca, tapi juga berpotensi menjaring komunitas blogger dalam negeri yang jumlah bertambah terus dari menit-ke-menit.

Hol juga cukup jeli menangkap sisi kanak-kanak pada tiap orang yaitu dengan merancang game yang masih berbau hukum. Jurus ini mungkin saja dicoba untuk meningkatkan kadar ketergantungan pembaca online terhadap Hol. Berbicara soal ketergantungan, penulis menunggu Hol untuk membuat fitur atau wahana sejenis Friendster (FS) yang telah menyihir banyak pengguna internet dari segala usia. Agaknya tidak perlu diperdebatkan lagi betapa wabah FS telah merebak luas dan membuat banyak orang sedikit banyak kecanduan untuk ber-FS ria setiap kali bertemu komputer yang dialiri koneksi internet.

Kembali ke soal film, saat pertama kali penulis punya niat untuk buat tulisan soal ultah Hol, penulis teringat dengan salah satu dialog dari film Jerry Maguire. Ada adegan dalam film itu di mana tokoh Rod Tidwell (seorang atlet football yang diperankan dengan dahsyat oleh Cuba Gooding Jr.) dengan rasa bahagia yang tak terkira berterima kasih kepada manajernya, Jerry Maguire (diperankan Tom Cruise) dengan kalimat singkat namun sangat indah dan dalam: "Andalah duta besar mimpi saya." Saya hendak mengakhiri tulisan ini dengan ucapan selamat dan harapan agar Hol tetap akan selalu menjadi duta besar mimpi dan cita-cita reformasi hukum di Negeri tercinta ini.

Friday, July 13, 2007

percikan pribadi sang kekasih

  1. Dia adalah Rasulullah – Utusan Allah; tapi tidak mau menampakkan diri dalam gaya orang berkuasa atau sebagai raja atau pemegang kekuasaan duniawi.
  2. Dipenuhinya undangan yang datang dari orang merdeka atau dari si budak dan si miskin.
  3. Orang yang minta maaf dimaafkannya.
  4. Dikunjunginya orang yang sedang sakit yang jauh tinggal di ujung kota.
  5. Ia yang memulai memberi salam kepada orang yang dijumpainya.
  6. Apabila ada orang yang menunggu ia sedang salat, dipercepatnya sembahyangnya lalu ditanyanya orang itu akan keperluannya.
  7. Baik hati ia kepada semua orang dan selalu tersenyum.
  8. Ia ikut memikul beban keluarga; ia mencuci pakaian, menambalnya, dan memerah susu kambing.
  9. Ia juga yang menjahit terompahnya, menolong dirinya sendiri dan mengurus unta.
  10. Apabila ia melihat seseorang yang sedang dalam kebutuhan, ia dan keluarganya mengalah, sekalipun mereka sendiri dalam kekurangan.
  11. Tak ada sesuatu yang disimpannya untuk esok, sehingga tatkala ia wafat baju besinya sedang tergadai di tangan seorang Yahudi karena untuk keperluan belanja keluarganya.
  12. Sangat rendah hati ia, selalu memenuhi janji.
  13. Begitu halus perasaannya, begitu lembutnya hatinya, ia membiarkan cucunya bermain-main dengan dia ketika ia sembahyang.
  14. Ia pernah bersembahyang dengan Umama, putri dari putrinya Zainab, sambil dibawa di atas bahunya; bila ia sujud diletakkan, bila ia berdiri dibawanya lagi.
  15. Dia sendiri yang bangun membukakan pintu untuk seekor kucing yang sedang berlindung di sebuah tempat.
  16. Dia sendiri yang merawat seekor ayam jantan yang sedang sakit.
  17. Kuda dielus-elusnya dengan lengan bajunya.
  18. Dia yang meminta istrinya, Aisyah, untuk berlaku lemah lembut kepada unta yang hendak ditungganginya.
  19. Sikap kasih sayangnya bukan karena lemah atau mau menyerah, juga bersih dari segala sifat mau menghitung jasa atau sikap tinggi diri.
  20. Jiwanya kuat, tidak mengenal menyerah kecuali kepada Allah, dan dengan ketaatan kepada-Nya ia tidak pula merasa lemah.
  21. Tidak ada rasa takut akan meyelinap ke hatinya kecuali dari perbuatan maksiat atau dosa yang dilakukannya.
  22. Dalam memberi ia tidak takut kekurangan.
  23. Ia keras sekali menahan diri dalam arti hidup materi, sama kerasnya dengan keinginannya hendak mengetahui segala rahasia yang ada dalam hidup materi itu.
  24. Begitu jauhnya ia menahan diri sehingga lapik tempat dia tidur hanya terdiri dari kulit yang diisi dengan serat.
  25. Makannya tak pernah kenyang.
  26. Tak pernah ia makan roti dari tepung jelai dua hari berturut-turut.
  27. Sebagian besar makanannya adalah bubur.
  28. Bukan sekali dia harus menahan lapar.
  29. Sudah pernah perutnya diganjal dengan batu untuk menahan teriakan rongga pencernaannya.
  30. Ia juga dikenal suka sekali makan kaki kambing, labu, madu, dan manisan.
  31. Ia pernah memberikan pakaian yang baru dihadiahkan untuknya kepada orang lain yang juga memerlukannya guna mengafani mayat.
  32. Pakaiannya yang dikenal terdiri dari sebuah baju dalam dan baju luar yang terbuat dari wol, katun, atau sebangsa serat.
  33. Sesekali ia tidak menolak memakai pakaian tenunan dari Yaman sebagai pakaian yang mewah sesuai dengan acara bila memang menghendaki demikian.
  34. Alas kaki yang dipakainya sederhana sekali. Tidak pernah ia memakai sepatu selain waktu mendapat hadiah dari Najasyi berupa sepasang sepatu dan seluar.
-----------
Disadur dari Muhammad Husain Haekal, "Sejarah Hidup Muhammad", Penerbit Litera Antarnusa.

Thursday, July 12, 2007

irreplaceable

"Ma'rifat adalah modalku,
akal pikiran sumber agamaku,
rindu kendaraanku,
berzikir kepada Allah adalah kawan dekatku,
keteguhan perbendaharaanku,
duka adalah kawanku,
ilmu adalah senjataku,
ketabahan adalah pakaianku,
kerelaan sasaranku,
faqr adalah kebanggaanku,
menahan diri adalah pekerjaanku,
keyakinan makananku,
kejujuran perantaraku,
ketaatan adalah ukuranku,
berjihad perangaiku,
dan hiburanku ada dalam sembahyang."
(Hadis riwayat Ali bin Abi Thalib)*

***************

irreplaceable

Wahai dambaan hati kami,
pucuk cinta kami,
salawat, cinta dan kerinduan kami hanya kepadamu,
engkau manusia agung namun tidak pernah ingin diagung-agungkan,
kedudukanmu mulia tapi tidak pernah sekalipun engkau meminta diistimewakan,
ketinggian akhlakmu tidak ditemui pada manusia lain sebelum dan setelahmu.

Wahai kau yang selalu menyertai doa kami,
engkau yang senantiasa mendoakan kami,
engkau mengasihi musuhmu seperti kau mengasihi sahabatmu,
engkau mencintai sahabatmu sebagaimana kau mencintai keluargamu,
engkau selalu mengutamakan kepentingan ummatmu di atas kepentinganmu sendiri,
kami yang belum pernah melihat cahaya wajahmu, jatuh cinta padamu,
gerangan apa yang dirasakan mereka yang menghabiskan siang dan malam bersamamu?

Wahai yang paling lemah lembut tutur katanya,
paling halus perasaannya,
kedermawananmu tidak ada tandingannya,
dalam kesabaran, tidak ada manusia yang melampauimu,
engkau paling segera dan mudah dalam meminta dan memberikan maaf,
engkau yang paling rendah hati,
kesederhanaanmu membuat si miskin tidak malu dengan kemiskinannya.

Wahai junjungan kami,
suri teladan kami,
kekasih sejati kami,
di hati kami,
di dunia ini dan nanti,
engkau tidak akan pernah tergantikan.

(Amrie, Jakarta, 12 Juli 2007)

-----------
* Dikutip dari Muhammad Husain Haekal, "Sejarah Hidup Muhammad", Penerbit Litera Antarnusa.