Thursday, July 31, 2008

jangan pelit dong

Sungguh, orang gila yang pelit itu lebih baik daripada orang pelit yang gila. Karena orang yang disebut pertama itu tidak jadi pelit kecuali karena kegilaannya, sedangkan orang yang disebut belakangan itu tidak jadi gila kecuali karena kepelitannya. Naudzublillah. Jangan gila, eh, jangan pelit dong!

8 comments:

Anonymous said...

emang siapa yg pelit Mas??

Amrie Hakim said...

@ mbak lentik yg cantik :)
saya mbak yg pelit. mudah2an saya tdk jadi gila krn kepelitan saya :) amiin allahuma amin.

dasiLia said...

Hahhaha...gitu ya... ahhh Amrie agha ini senang sekali merendah :). Kalo emang sekarang Amrie agha pelit, mudah-mudahan besok jadi nggak pelit lagi, tapi kalo masih pelit, mudah-mudahan besoknya lagi nggak jadi pelit lagi dan seterusnya, dan seterusnya.....aminnnnn.....

Amrie Hakim said...

@ mbak uq1e yg juga cantik:
amiin. terima kasih untuk doanya.

-uKie- said...

Cantik??? Hahahahha.... ini sih berlebihan menurut Ukie. But anyway busway, makasih atas pujiannya....

AHEAD said...

bingung mas amrie... sama orang pelit yang gila. Itu kok mirip2 sama orang gila yang pelit.

Kayak : orang gendut yang pelit, sama orang pelit yang gendut.

Orang jelek yang pelit, sama orang pelit yang jelek....
hikss.... kok malah makin bingung gw...

Anonymous said...

Ah masa Amrie pelit? Setau saya Amrie orang yang sangat pemurah.

Naudzubillah... Jangan sampe deh gara2 pelit jadi gila. Makanya Amrie jangan pelit lagi yah?

Amrie Hakim said...

@ ahead:
jangan dipikirkan terlalu serius, mbak :) tapi, saya cukup tergoda utk mengomentari kalimat yg mbak tulis sbg perbandingan.

"orang gendut yang pelit, sama orang pelit yang gendut.":
pertama, "gendut" di mata saya bukan sesuatu keadaan yg negatif yang wajib dihindari oleh kita.

kedua, menurut saya, tdk ada korelasi antara kegendutan dgn kepelitan seseorang. maka dalam hal ini, mbak benar saat mengatakan bahwa orang gendut yg pelit itu memiliki artinya yang tdk berbeda dengan orang pelit yang gendut, karena dua keadaan/sifat tersebut (gendut dan pelit) tdk mempunyai hubungan sebab-akibat. kegendutan seseorang tdk menyebabkan dia menjadi pelit, dan kepelitan seseorang tdk menjadikan dia gendut.

sedangkan, kalimat "orang gila yg pelit" itu berarti kepelitan orang tersebut adalah akibat dari kegilaannya. karenanya, kepelitan si orang gila (hilang akal) itu tdk dapat dipersalahkan (alasan pemaaf).

di pihak lain, "orang pelit yg gila" adalah suatu keadaan yang saya yakin dapat terjadi. dalam sejarah islam misalnya, kita mengenal tokoh qarun yang terkenal kikir dan tamak. kekikiran dan ketamakan tlh membuat qarun kehilangan akal sehatnya. qarun tlh mjdikan harta sbg tuhannya. inilah, yg mnrt saya, kegilaan sejati yg perlu kita takuti.

hehehe.. wallahu 'alam.

@ eni:
iya eni, amin. wuiihh.. rasa getuknya seakan2 masih nempel di lidah nih, eni.. :)