Thursday, March 06, 2008

greater good

Vanity, definitely my favorite sin. ~ The Devil's Advocate

Salah satu cara yang cukup efektif untuk melatih diri melawan ego adalah melakukan sesuatu yang tidak populer atau mengundang cibiran orang banyak. Ego diri sangat mengagungkan sanjungan orang lain. Karena itu, untuk memupus kekuatannya, terkadang kita harus meninggalkan kesempatan untuk "menjadi pahlawan" dan bersiap menjadi "orang brengseknya".

Ego diri kita sangat rajin dan tidak pernah lelah mengajak melakukan segala hal yang membawa keuntungan bagi diri kita sendiri. Ego diri juga juara satu dalam hal kelabu-mengelabui. Saat berbuat kebaikan seakan-akan kebaikan itu kita lakukan untuk orang lain. Padahal, boleh jadi kebaikan itu kita lakukan untuk diri kita sendiri; untuk mendapat sanjungan dari orang banyak.

Dalam The Devil's Advocate, Kevin Lomax, sang advokat pemegang rekor tidak-pernah-kalah-satu-kasus-pun, memang lolos dari jeratan sang iblis, yang mengejawantah dalam sosok John Milton, untuk menuruti egonya. Nurani Lomax unggul di saat dia memutuskan untuk tidak meneruskan pembelaan atas seorang klien yang dia tahu benar-benar bersalah. Lomax tidak cuma rela kalah, tapi juga siap menerima sanksi atas tindakannya.

Tapi, Lomax (dianggap) gagal mengalahkan egonya di saat dirinya, meski dengan berat hati, menerima tawaran seorang jurnalis yang ingin menulis kisah "heroik"-nya itu. "Rasa bangga diri memang dosa favoritku," begitu ucap sang iblis yang saat itu menjelma dalam sosok Eddie Barzoon, sang jurnalis. Ego menang, nurani kalah telak.

Tipulah ego kita dengan melakukan sesuatu yang seolah-olah dia musuhi tapi sebetulnya dia cintai. Lawanlah, sebisa mungkin bujukan ego agar kita menjadi sombong dalam kerendah-hatian kita. Ego tidak rela kalau dirinya dicemooh dan selalu mencari-cari celah, sekecil apapun, untuk mendapatkan sanjungan dari orang lain. Jadilah orang brengsek, terimalah cemoohan, demi kebaikan yang lebih besar.

2 comments:

Anonymous said...

"Saat berbuat kebaikan seakan-akan kebaikan itu kita lakukan untuk orang lain. Padahal, boleh jadi kebaikan itu kita lakukan untuk diri kita sendiri; untuk mendapat sanjungan dari orang banyak", setuju... Mungkin secara sadar ato tidak, niat ato tidak....banyak orang yang melakukan ini. Melakukan sesuatu untuk orang lain yang terkesan demi kebaikan orang lain, padahal sebenarnya dia melakukan itu demi kebaikan diri dia sendiri, demi memperoleh keuntungan untuk diri dia sendiri, demi mencapai apa yang dia tuju.

Dan mungkin Ukie adalah salah seorang yang pernah melakukan hal ini. Yah itulah salah satu bentuk keegoisan saya....

noerce said...

setujuuuu ama ukie chan...Mbak ukie dink, hee..!Klo kebaikan yg Qta lakukan pd dasarnya kita jg menanam/investasi utk diri sendiri..so, jgn pernah merasa rugi berbuat utk kebaikan se-byk2 org,krn disinilah pertaruangn ego itu dimulai...(untung/rugi, untung/rugi...)

Harusnya mjd...Untung/untung, untung/untung etc..^^